MENINGKATKAN PRODUKSI PADI DENGAN CARA TANAM SISTEM JEJER LEGOWO
Sumber Gambar: dokumentasi bpp
PENDAHULUAN
Berbagai upaya dapat dilakukan petani untuk meningkatkan produksi padi antara lain dengan pemakaian benih unggul, pemupukan berimbang, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, serta pengaturan sistim tanam.
Sistem tanam yang sekarang sedang dan telah berkembang adalah jejer legowo. Sistim tanam jejer legowo merupakan pola bertanam yang berselang seling antara dua atau lebih (disarankan dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah legowo berasal dari kata "lego" yang berarti luas, dan "dowo" yang artinya memanjang. Sistem tanam ini pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Legowo di daerah Banjarnegara jawa Tengah
Teknologi sistem tanam jejer legowo merupakan teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan, sehingga jumlah populasi dalam barisan bertambah.. Selain itu jarak tanam antar barisan lebih lebar, sehingga rumpun padi dalam barisan seolah-olah berada pada bagian pinggir. Pada prinsipnya cara tanam sistem legowo adalah meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam. Semakin banyak jumlah populasi tanaman per satuan luas pada batas tertentu produksinya akan semakin tinggi
Selain itu juga memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi berada pada tanaman pinggir. Hasil penelitian menunjukan bahwa rumpun tanaman padi yang berada dalam barisan pinggir hasilnya 1,5-2 kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumpun yang berada di bagian dalam.
Penerapan sistem legowo disarankan menggunakan jarak tanam agak lebar, misalnya jarak antar baris 25 cm, dalam baris 12,5 cm dan lebar lorong 50 cm atau ditulis (25X12,5X50) cm.
TIPE SISTEM TANAM JEJER LEGOWO
Sistem tanam yang sekarang sedang dan telah berkembang adalah jejer legowo. Sistim tanam jejer legowo merupakan pola bertanam yang berselang seling antara dua atau lebih (disarankan dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah legowo berasal dari kata "lego" yang berarti luas, dan "dowo" yang artinya memanjang. Sistem tanam ini pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Legowo di daerah Banjarnegara jawa Tengah
Teknologi sistem tanam jejer legowo merupakan teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan, sehingga jumlah populasi dalam barisan bertambah.. Selain itu jarak tanam antar barisan lebih lebar, sehingga rumpun padi dalam barisan seolah-olah berada pada bagian pinggir. Pada prinsipnya cara tanam sistem legowo adalah meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam. Semakin banyak jumlah populasi tanaman per satuan luas pada batas tertentu produksinya akan semakin tinggi
Selain itu juga memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi berada pada tanaman pinggir. Hasil penelitian menunjukan bahwa rumpun tanaman padi yang berada dalam barisan pinggir hasilnya 1,5-2 kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumpun yang berada di bagian dalam.
Penerapan sistem legowo disarankan menggunakan jarak tanam agak lebar, misalnya jarak antar baris 25 cm, dalam baris 12,5 cm dan lebar lorong 50 cm atau ditulis (25X12,5X50) cm.
TIPE SISTEM TANAM JEJER LEGOWO
Ada beberapa sistem tanam jejer legowo :
1 Jejer legowo 2:1, setiap 2 (dua) baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan. Dengan sistim ini jumlah populasi tanaman akan meningkat 33,31% dibanding sistim jejer tegelnya.
1 Jejer legowo 2:1, setiap 2 (dua) baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan. Dengan sistim ini jumlah populasi tanaman akan meningkat 33,31% dibanding sistim jejer tegelnya.
2 Jajar legowo 4:1, setiap 4 (empat) baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak antar barisan.
Jejer legowo 4: 1 dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
• Jejer legowo 4:1 tipe 1,
• Sistem tanam legowo 4: 1 yang seluruh barisan tanaman mendapat sisipan tanaman. Tipe ini cocok diterapkan pada lahan yang kurang subur. Dengan sistim ini jumlah populasi tanaman akan meningkat 60% dibanding sistim jejer tegelnya.
• Sistem tanam legowo 4: 1 yang hanya memberikan sisipan tanaman pada barisan tanaman pinggir. Tipe ini cocok diterapkan pada lahan yang subur. Dengan sistim ini jumlah populasi tanaman akan meningkat 6,67% dibanding sistim jejer tegelnya.
• Jejer legowo 4:1 tipe 1,
• Sistem tanam legowo 4: 1 yang seluruh barisan tanaman mendapat sisipan tanaman. Tipe ini cocok diterapkan pada lahan yang kurang subur. Dengan sistim ini jumlah populasi tanaman akan meningkat 60% dibanding sistim jejer tegelnya.
• Sistem tanam legowo 4: 1 yang hanya memberikan sisipan tanaman pada barisan tanaman pinggir. Tipe ini cocok diterapkan pada lahan yang subur. Dengan sistim ini jumlah populasi tanaman akan meningkat 6,67% dibanding sistim jejer tegelnya.
TUJUAN SISTEM JEJER LEGOWO
Tujuan menanam dengan sitem jejer legowo :
1. Sinar matahari yang masuk dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh tanaman dalam proses fotosintesis, sehingga akan diperoleh bobot bulir gabah yang lebih berat.
2. Serangan hama tikus dapat dikurangi, karena lahan lebih terbuka dan terang.
3. Mengurangi kelembaban lingkungan di sekitar tanaman, sehingga dapat mengurangi serangan penyakit.
4. Memudahkan pemeliharaan tanaman seperti melakukan pemupukan, pengendalian hama dan penyakit
5. Menambah Jumlah populasi tanaman
KEUNTUNGAN JEJER LEGOWO
Keuntungan menggunakan sistem tanam jejer legowo :
1. Semua tanaman seolah-olah terletak pada barisan pinggir (untuk legowo 2:1)
2. Jumlah populasi meningkat sampai 60 %
3. Meningkatkan produktivitas padi 10-20 %
4. Memudahkan pemeliharan tanaman
5. Dapat ditumpangsari dengan ikan, sehingga dapat menambah pendapatan usahatani.
Keuntungan menggunakan sistem tanam jejer legowo :
1. Semua tanaman seolah-olah terletak pada barisan pinggir (untuk legowo 2:1)
2. Jumlah populasi meningkat sampai 60 %
3. Meningkatkan produktivitas padi 10-20 %
4. Memudahkan pemeliharan tanaman
5. Dapat ditumpangsari dengan ikan, sehingga dapat menambah pendapatan usahatani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar