JERAMI PADI SUMBER UNSUR HARA KALIUM (K)
Sumber Gambar: Dokumen pribadi
Lahan yang ditanami padi secara terus menerus tanpa mengembalikan jerami yang dipanen, menyebabkan sebagian besar lahan sawahnya memiliki kadar bahan organik sangat rendah (C-organik < 2 %). Kadar bahan organik berkorelasi positif dengan produktivitas lahan, makin rendah kadar bahan organik maka makin rendah produktivitas lahan. Tanah-tanah yang miskin akan bahan organik, maka akan berkurang daya sanggah terhadap pupuk, sehingga efisiensi pupuk anorganik berkurang karena sebagian besar hilang dari lingkungan perakaran.
Mengingat pentingnya peranan bahan organik dalam meningkatkan kesuburan tanah, jerami perlu dikembalikan ke lahan dengan cara dikomposkan terlebih dahulu. Pembakaran jerami yang sering dilakukan oleh petani harus dihindari, karena akan menyebabkan kandungan hara akan hilang, diantaranya hara C akan berkurang 94 %, N 91 %, P 45 %, K 75 %, S 70 %, Ca 30 % dan Mg 20 % dari total kandungan hara yang ada di dalam jerami. Sebaliknya apabila jerami yang masih segar langsung dikembalikan ke lahan, maka akan menghambat pertumbuhan tanaman karena adanya persaingan pengambilan hara antara tanaman dengan mikroba perombak bahan organik, selain itu juga akan mengganggu lingkungan karena akan membentuk gas metana serta asam-asam organik.
Apabila dihitung dalam hektare, sumbangan hara dari jerami setara dengan 170 kg unsur K, 160 kg unsur Mg, 200 kg unsur Si dan 1,7 ton C organik/ha. Meskipun kadar hara dalam kompos jerami relatif rendah, namun peranannya terhadap kesuburan kimia tanah jauh melebihi pupuk kimia buatan. Peranan kompos jerami terhadap kesuburan kimia tanah adalah 1). Sebagai penyedia hara makro (N,P,K, Ca, Mg dan S), 2). Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan 3). Membentuk senyawa kompleks dengan ion logam beracun seperti Al, Fe dan Mn sehingga tidak meracuni tanah.
Mengingat pentingnya peranan bahan organik dalam meningkatkan kesuburan tanah, jerami perlu dikembalikan ke lahan dengan cara dikomposkan terlebih dahulu. Pembakaran jerami yang sering dilakukan oleh petani harus dihindari, karena akan menyebabkan kandungan hara akan hilang, diantaranya hara C akan berkurang 94 %, N 91 %, P 45 %, K 75 %, S 70 %, Ca 30 % dan Mg 20 % dari total kandungan hara yang ada di dalam jerami. Sebaliknya apabila jerami yang masih segar langsung dikembalikan ke lahan, maka akan menghambat pertumbuhan tanaman karena adanya persaingan pengambilan hara antara tanaman dengan mikroba perombak bahan organik, selain itu juga akan mengganggu lingkungan karena akan membentuk gas metana serta asam-asam organik.
Apabila dihitung dalam hektare, sumbangan hara dari jerami setara dengan 170 kg unsur K, 160 kg unsur Mg, 200 kg unsur Si dan 1,7 ton C organik/ha. Meskipun kadar hara dalam kompos jerami relatif rendah, namun peranannya terhadap kesuburan kimia tanah jauh melebihi pupuk kimia buatan. Peranan kompos jerami terhadap kesuburan kimia tanah adalah 1). Sebagai penyedia hara makro (N,P,K, Ca, Mg dan S), 2). Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan 3). Membentuk senyawa kompleks dengan ion logam beracun seperti Al, Fe dan Mn sehingga tidak meracuni tanah.
Ditulis Ulang Oleh:Edwin Herdiansyah dan Trikusnanto
Sumber:Balittanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar