Rabu, 12 September 2018

Pengendalian Hama Tikus

Mengendalikan Hama Tikus
Pendahuluan
         Hama tikus merupakan hama yang sering menyerang dan merusak tanaman padi sehingga perlu dilakukan pengendalian dengan cara Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT). Strategi PHTT dilaksanakan berdasarkan pemahaman ekologi tikus, dilakukan secara dini, intensif dan terus menerus (berkelanjutan) dengan memanfaatkan berbagai teknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. Disamping itu kegiatan pengendalian diprioritaskan pada waktu sebelum tanam (pengenalian dini), untuk menurunkan populasi tikus serendah mungkin sebelum terjadi perkembangbiakan tikus yang cepat pada stadium generataif padi; dan pelaksanaan pengenalian dilkukan oleh petani secara bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi dalam cakupan skala luas (hamparan).
                                      Sumber. Dokumentasi (Wilayah Subak Tohpati)
                                                     PPL Desa Tohpati

Cara Mengendalikan Hama Tikus
Setidaknya ada sembilan cara pengendalian hama tikus sawah:
  1. Tanam dan panen serempak. Dalam satu hamparan, diusahakan selisih waktu tanam dan panen tidak lebih dari 2 minggu. Hal tersebut untuk membatasi tersedianya pakan padi generatif, sehingga tidak terjadi perkembangbiakan tikus yang terus menerus.
  2. Sanitasi habitat. Dilakukan selama musim tanam padi, yaitu dengan caramembersihkan gulma dan semak-semak pada habitat utama tikus yang meliputi tanggul irigasi, jalan sawah, batas perkampungan, pematang, parit, saluran irigasi, dll. Juga dilakukan minimalisasi ukuran pematang (tinggi dan lebat pematang) kurang 30 cm agar tidak digunakan sebagai tempat bersarang.
  3. Gerakan bersama (gropyokan massal). Gerakan ini dilakukan serentak pada awal tanam melibatkan seluruh petani. Gunakan berbagai cara untuk menangkap/membunuh tikus seperti penggalian sarang, pemukulan, penjeratan, pengoboran malam, perburuan dengan anjing, dan sebagainya.
  4. Fumugasi/pengemposan. Fumigasi dapat efektif membunuh tikus dewasa beserta anak-anaknya di dalam sarang. Agar tikus mati, tutuplah lubang tikus dengan lumpur setelah difumigasi dan sarang tidak perlu dibongkar. Lakukan fumigasi selama masih dijumpai sarang tikus terutama pada stadium generatif padi.
  5. Trap Barrier System (TBS). TBS dengan tanaman perangkap diterapkan terutama di daerah endemik tikus dengan pola tanam serempak. TBS berukuran 20 x 20 m dapat mengamankan tanaman padi dari serangan tikus seluas 15 ha.
  6. Linier Trap Barrier System (LTBS). LTBS berupa bentangan pagar plastik/terpal setinggi 60 cm, ditegakkan dengan ajir bambu setiap jarak 1 m, dilengkapi bubu perangkap setiap jarak 20 m dengan pintu masuk tikus berselang-seling arah. LTBS dipasang di daerah perbatasan habitat tikus atau pada saat ada migrasi tikus. Pemasangan dipindahkan setelah tidak ada lagi tangkapan tikus atau sekurang-kurangnya di pasang selama 3 malam.
  7. Memanfaatan musuh alami. Cara termudah ini adalah dengan tidak mengganggu atau membunuh musuh alami tikus sawah, khususnya pemangsa, seperti burung hantu, burung elang, kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain.
  8. Rodentisida, yang merupakan cara kedelapan ini, digunakan hanya apabila populasi tikus sangat tinggi terutama pada saat bera atau awal tanam. Penggunaan rodentisida harus sesuai dosis anjuran. Umpan ditempatkan di habitat utama tikus, seperti tanggul irigasi, jalan sawah, pematang besar, atau tepi perkampungan.
  9. Cara pengendalian lokal lainnya dengan memanfaatkan cara pengendalian tikus yang biasa digunakan petani setempat, seperti penggenangan sarang tikus, penjaringan, pemerangkapan, bunyi-bunyian, dan cara-cara lainnya.
 Kendala Mengendalikan HamaTikus
1.      Tikus sangat cepat berkembang biak
2.      Tikus bersembunyi di dalam lubang
3.      Adanya tanam padi yang tanam tidak serempak
4.      Kurang kompaknya petani dalam pengendalian tikus

Kunci Keberhasilan Mengendalikan Hama Tikus
1.      Adanya keyakinan dari petani bahwa mengendalikan tikus sangat perlu dalam meningkatkan hasil produksi.
2.      Adanya komitmen bersama petani untuk mengendalikan tikus secara serentak agar tikus tidak berpindah tempat
3.      .Perlunya tanam padi secara serempak agar dapat memutus persediaan makanannya
Informasi harus dicari sebanyak banyaknya tentang mengendalikan tikus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar