Mengendalikan Hama Tikus
Pendahuluan
Hama tikus merupakan hama yang sering
menyerang dan merusak tanaman padi sehingga perlu dilakukan pengendalian dengan
cara Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT). Strategi PHTT dilaksanakan
berdasarkan pemahaman ekologi tikus, dilakukan secara dini, intensif dan terus
menerus (berkelanjutan) dengan memanfaatkan berbagai teknologi pengendalian
yang sesuai dan tepat waktu. Disamping itu kegiatan pengendalian diprioritaskan
pada waktu sebelum tanam (pengenalian dini), untuk menurunkan populasi tikus serendah
mungkin sebelum terjadi perkembangbiakan tikus yang cepat pada stadium
generataif padi; dan pelaksanaan pengenalian dilkukan oleh petani secara
bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi dalam cakupan skala luas
(hamparan).
Cara Mengendalikan Hama Tikus
Setidaknya ada sembilan cara
pengendalian hama tikus sawah:
- Tanam dan panen serempak. Dalam satu hamparan, diusahakan selisih waktu tanam dan panen tidak
lebih dari 2 minggu. Hal tersebut untuk membatasi tersedianya pakan padi
generatif, sehingga tidak terjadi perkembangbiakan tikus yang terus
menerus.
- Sanitasi habitat. Dilakukan selama musim tanam
padi, yaitu dengan caramembersihkan gulma dan semak-semak pada habitat utama tikus yang
meliputi tanggul irigasi, jalan sawah, batas perkampungan, pematang,
parit, saluran irigasi, dll. Juga dilakukan minimalisasi ukuran pematang
(tinggi dan lebat pematang) kurang 30 cm agar tidak digunakan sebagai
tempat bersarang.
- Gerakan
bersama (gropyokan massal). Gerakan ini dilakukan serentak
pada awal tanam melibatkan seluruh petani. Gunakan berbagai cara untuk
menangkap/membunuh tikus seperti penggalian sarang, pemukulan, penjeratan,
pengoboran malam, perburuan dengan anjing, dan sebagainya.
- Fumugasi/pengemposan. Fumigasi dapat efektif membunuh
tikus dewasa beserta anak-anaknya di dalam sarang. Agar tikus mati,
tutuplah lubang tikus dengan lumpur setelah difumigasi dan sarang tidak
perlu dibongkar. Lakukan fumigasi selama masih dijumpai sarang tikus
terutama pada stadium generatif padi.
- Trap Barrier System (TBS). TBS dengan tanaman perangkap diterapkan terutama di daerah endemik
tikus dengan pola tanam serempak. TBS berukuran 20 x 20 m dapat
mengamankan tanaman padi dari serangan tikus seluas 15 ha.
- Linier Trap Barrier System (LTBS). LTBS berupa bentangan pagar plastik/terpal setinggi 60 cm,
ditegakkan dengan ajir bambu setiap jarak 1 m, dilengkapi bubu perangkap
setiap jarak 20 m dengan pintu masuk tikus berselang-seling arah. LTBS
dipasang di daerah perbatasan habitat tikus atau pada saat ada migrasi
tikus. Pemasangan dipindahkan setelah tidak ada lagi tangkapan tikus atau
sekurang-kurangnya di pasang selama 3 malam.
- Memanfaatan musuh alami. Cara
termudah ini adalah dengan tidak mengganggu atau membunuh musuh alami
tikus sawah, khususnya pemangsa, seperti burung hantu, burung elang,
kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain.
- Rodentisida, yang merupakan cara kedelapan ini, digunakan hanya apabila populasi
tikus sangat tinggi terutama pada saat bera atau awal tanam. Penggunaan
rodentisida harus sesuai dosis anjuran. Umpan ditempatkan di habitat utama
tikus, seperti tanggul irigasi, jalan sawah, pematang besar, atau tepi
perkampungan.
- Cara pengendalian lokal lainnya dengan
memanfaatkan cara pengendalian tikus yang biasa digunakan petani setempat,
seperti penggenangan sarang tikus, penjaringan, pemerangkapan,
bunyi-bunyian, dan cara-cara lainnya.
Kendala Mengendalikan HamaTikus
1.
Tikus sangat
cepat berkembang biak
2.
Tikus
bersembunyi di dalam lubang
3.
Adanya tanam
padi yang tanam tidak serempak
4.
Kurang kompaknya petani dalam pengendalian tikus
Kunci
Keberhasilan Mengendalikan Hama Tikus
1.
Adanya keyakinan
dari petani bahwa mengendalikan tikus sangat perlu dalam meningkatkan hasil
produksi.
2. Adanya komitmen bersama petani untuk mengendalikan tikus secara serentak
agar tikus tidak berpindah tempat
3. .Perlunya tanam padi secara serempak agar dapat memutus persediaan
makanannya
Informasi harus dicari sebanyak banyaknya tentang mengendalikan tikus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar