Rabu, 12 September 2018

Budidaya Tanaman Jagung


BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG


BENIH
       Gunakan benih yang berlabel dengan daya kecambah 90% kebutuhan benih jagung untuk 1 hektar lahan adalah 20 kg

PERSIAPAN LAHAN
-          Lahan tempat pertanaman harus bersih dari sisa tanaman pengganggu.
-          Tanah di bajak dengan kedalaman 15-20 cm.
-   Gemburkan dan ratakan atau tanpa olah tanah TOT pada tanah bertekstur gembur atau pengolahan tanah ringan (Minimum tillage).

PENANAMAN
1.      Buat lubang tanam dengan tugal sedalam 5 cm
2.      Jarak tanam 75 cm-40 cm (2 tanam/ lubang). Kebutuhan benih 20 kg/hekter
3.      Masukkan benih dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah atau pupuk kandang
                                          Sumber : Dokumentasi (Wilayah Subak Tohpati)
                                                          PPL Desa Tohpati

PEMUPUKAN

1.      Takaran pupuk 300 kg urea/ha + 200 kg Phonska/ha dicampur
pertama saat tanam dengan dosis 100 Kg Urea/ha + 200 Kg/ha phonska merata sebelum diaplikasikan yang dilakukan pada 7-10 hari setelah tanam (hst). Pupuk
diberikan dalam lubang yang dibuat dengan tugal dengan jarak 7-10 cm di samping tanaman
dan ditutup dengan tanah untuk mengurangi penguapan akibat suhu tinggi pada siang hari.
2.      Pemupukan kedua diberikan 30 HST, yaitu memberikan 100 Kg Urea/ha pada 28-30 hst diberikan dalam lubang dengan cara di tugal (10-15 cm di samping tanaman) dan ditutup dengan tanah.
3.      Pemberian pupuk III pada 40-45 hst dengan takaran  100 kg urea/ha diberikan dalam
Lubang dengan cara di tugal (10-15 cm di samping tanaman) dan ditutup dengan tanah.

PENYIANGAN
1.      Penyiangan I dilakukan pada 20 - 25 hst (sebelum pemupukan II)  dengan
Menggunakan herbisida kontak dengan takaran 4 liter/ha, disemprotkan di antar barisan
tanaman  agar tanaman terhindar dari percikan herbisida.
2.      Sedang penyiangan II dilakukan
pada  30 – 35 hst sebelum pemupukan III, penyiangan dilakukan dengan menggunakan
herbisida kontak. Penyemprotan dilakukan antar-barisan tanaman, kemudian dilakukan
pembubunan pada sekitar baris tanaman yang sekaligus dapat mematikan gulma yang tidak
terkena herbisida.  Penyiangan dengan herbisida menghemat tenagadan waktu, sehingga
penyiangan dapat diselesaikan lebih cepat untuk menghemat biaya dan tenaga kerja.
(3-5 butir), untuk

PENCABUTAN TANAMAN MENYIMPANG (ROGUING) 
1.      Roguing I dilaksanakan pada umur 2 minggu dengan membuang tanaman yang
Menyimpang dari yang dikehendaki, demikian pula tanaman kultur.
Untuk mempertahankan kualitas genetis, dilakukan roguing terhadap tanaman dari
bunga yang menyimpang dari yang seharusnya dengan cara memotong bunga betina dan
jantan serta pemotongan dan pencabutan tanaman yang menyimpang ataupun tanaman
yang kurang sehat/sempurna.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
1.      Penyakit Bulai adalah penyakit utama pada tanaman jagung yang disebabkan oleh jamur Sclerospora Maydis
Pengendalian penyakit Bulai dilakukan dengan perlakuan benih 7 kg benih di campur dengan 2 gr Ridomil atau Soromil yang dilarutkan 7,5-10 ml air
2.      Hama Penggerek dikendalian dengan pemberian insektisida Furadan 3G, melalui pucuk tanaman (3-4 butir / tanaman)
3.      Untuk hama tikus pengendaliannya dengan memberikan racun tikus (klerat) pada
daerah yang sering dilewati tikus pada pertanaman jagung.

PEMBERIAN AIR
             Khusus pertanaman pada musim kemarau, pada saat sebelum tanam, 15 hari setelah tanam (hst), 30 hst, 45 hst, 60 hst dan 75 hst (6 kali pemberian air). Sumber air dapat dari irigasi permukaan atau tanah dangkal (sumur) dengan pompa.
                                      Sumber. Dukumentasi PPL Desa Tohpati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar